Fungsi dan Cara Kerja Dioda di Sistem Pengisian

cara kerja dioda

Dioda merupakan salah satu komponen yang ada pada sistem pengisian kendaraan, sistem pengisian sendiri berfungsi untuk mencharger baterai agar baterai dapat terus mensuplay kebutuhan arus listrik ke semua komponen pada kendaraan yang membutuhkannya.

Kembali ke Dioda, dioda terletak di dalam alternator. Dioda berfungsi untuk mengubah arus listrik bolak-balik (arus AC) yang mana dihasilkan oleh kumparan stator menjadi arus searah (arus DC).

Kenapa arus yang dihasilkan oleh alternator ini harus disearahkan? Karena baterai atau aki juga berarus searah (DC).

Dioda sendiri memiliki karakteristik yang khusus yaitu hanya bisa dialiri oleh arus searah, dan oleh karena itu, dengan karakteristiknya yang khas maka dioda dapat dijadikan sebagai komponen penyearah arus listrik.

Pada alternator tipe komvensional, ada enam buah dioda. Enam buah dioda tersebut terdiri dari tiga buah sebagai kelompok dioda positif, dan tiga dioda lainnya sebagai kelompok dioda negatif. Keenam dioda tersebut disusun dengan sistem jembatan.

rangkaian sistem pengisian

Pada gambar di atas, terlihat bahwa dua buah dioda dihubungkan secara seri sehingga ada tiga pasang dioda yang dihubungkan secara seri. Kaki anoda pada sisi dioda negatif digabungkan satu dan lainnya dan dihubungkan dengan massa.

Sedangkan kaki katoda pada sisi dioda positif saling berhubungan juga dan dihubungkan dengan terminal B. Ujung-ujung kumparan stator dihubungkan dengan bagian tengah diantara pasangan dioda yang dihubungkan seri.

Lalu bagaimana proses penyearahan arus AC menjadi arus DC? Berikut cara kerja dioda dalam menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC.

Cara Kerja Dioda Pada Sistem Pengisian

cara kerja dioda pada sistem pengisian

Pada gambar atas (a), misalnya kumparan yang menghasilkan tegangan adalah kumparan A dan B (pada kondisi ini kumparan A dan B berhubungan secara seri).

Jika pada ujung kumparan C menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan pada ujung kumparan A polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan C menuju ke dioda dan mengalir ke terminal positif baterai, lalu ke terminal negatif baterai, kemudian ke dioda, kemudian ke ujung kumparan A.

Jika sekarang tegangan dihasilkan pada kumparan B dan C (lihat gambar b), dan ujung kumparan B menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan ujung terminal C polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan B sampai ke dioda, kemudian ke positif baterai, lalu ke negatif baterai, lalu ke dioda, kemudian ke ujung kumparan C.

Walaupun dalam keadaan ini ujung kumparan C negatif, namun arus tetap akan mengalir sampai ke terminal positif baterai.

Dengan demikian maka tegangan bolak-balik yang dihasilkan oleh kumparan stator akan dialirkan ke baterai dengan arah yang tetap sama yaitu searah atau DC.

Proses cara kerja penyearah arus listrik AC menjadi arus DC ini sama pada stator model delta.

fungsi dioda

Demikianlah fungsi dan cara kerja dioda pada sistem pengisian, sekarang kita telah mengetahui bagaimana proses penyearahan arus listrik AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah) pada sistem pengisian.

Dengan mempelajari ini anda bisa mengerti juga tentang fungsi sistem pengisian, rangkaian sistem pengisian, dan sistem pengisian mobil.

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.